Kau dan Aku

Kau miliki rasa akupun juga, karna kau dan aku miliki hati yang sama. Kau sakit aku pun juga rasa karna kau dan aku miliki tubuh, setiap yang kau rasa pasti aku pun punya rasa itu, karna itu kita sama Manusia yang miliki rasa. Kenapa kau suka mencaci, padahal kamu tahu bagaimana rasanya sakit bila dicaci. Dan mengapa kau selalu ingkari janji, padahal sungguh sangat kecewa ketika kau di ingkari. Mengapa kau menyombongkan diri, padahal dirimu hanyalah setetes air hina yang Allah ciptakan. Kenapa kau turuti hawa nafsumu padahal hawa nafsumu adalah kepahitan mu, karna betapa menyesalnya kau ketika kau mendapat imbas dari perbuatanmu yang hanya didasari hawa nafsumu saja. Dan aku hanya disuruh mendengarkan keluh kesahmu, akupun jijik dengan pernyataanmu karna aku akan berfikir baik buruk sesuatu yang akan ku lakukan sebelum sampai penyesalan. Ketika kau miliki uang banyak kau hambur-hamburkan uangmu hanya untuk kesenangan sesaat. Sedangkan aku, kan ku infaqkan dan kutaruh sebagian di tabungan tuk hari depan. Ketika kau disakiti kau mau temanmu yang menyakiti ikut derita bersamamu. Betapa kau tidak tahu bagaimana perihnya penderitaan mu nanti karna kau mendengki. Sedangkan aku berfikir tuk memaafkan karna aku tahu rasanya disakiti dan aku tak ingin merasakan tuk kedua kalinya.

Karakter kau dan aku sungguh beda, padahal kita sama manusia yang Allah ciptakan. Hanya kau berbuat sebagaimana yang kau mau sekehendak hawanafsumu, kamu tidak mau tahu baik buruk dari perbuatanmu, apa yang kau dapatkan dari mencaci? Apa yang kau dapatkan dari menyombongkan diri? Mendengki, memperturuti hawa nafsu, pemborosan? Apakah kebahagiaan yang akan kau peroleh, kebahagiaan sesaat membuat mu tutup mata dari kehinaan yang akan kamu peroleh kelak dimata manusia dunia dan akhirat.

Sedangkan aku tidaklah mudah untuk melakukan sesuatu, aku harus memikirkan baik buruk yang akan aku peroleh dari hasil perbuaatan ku, walaupun menurutmu perbuatan itu hal sepele dalam hidupmu, karna aku tahu segala yang akan ku perbuat akan menjadi tanggung jawabku di akhirat kelak, aku takut memperturutkan keinginan hawa nafsuku yang dapat melanggar larangan-larangan Allah. Aku takut mendengki karna hanya membuatku sakit-hati, dan menambah dosa-dosaku saja. Aku adalah hamba yang menginginkan ridho Allah di setiap langkahku, dan akulah seorang hamba yang mengharap rahmat dan kasih-sayang Allah.

Contoh dari Kau yang miliki jiwa yang kotor, dan Aku yang miliki Jiwa yang bersih.

Karna ketahuilah didalam jiwa yang bersih terdapat hati yang sehat dan jasad yang selamat..

Namun sebaliknya didalam jiwa yang kotor terdapat hati yang sakit dan jasad yang munafik.

Hamba yang selalu berharap bimbingan dan ridho dari Alloh SWT.